Nama ilmiah : Sauropus androgynus (L.) Merr.
Famili : Euphorbiaceae
Nama daerah : katuk (Sunda), katu (Jawa Tengah), karektur (Madura), simani (minangkabau), cekop manis (Melayu)
Nama asing : -
a. Deskripsi tanaman
Tanaman katuk berbentuk semak kecil dengan tinggi dapat mencapai 3 m. Tanaman ini tumbuh diladang atau dikebun sebagai tanaman pokok atau tanaman sela/pagar.
Batangnya berkayu, silindris, dan tumbuh tegak. Bekas daun tamoak jelas di batang. Waktu muda berwarna hijau, setelah tua berwarna coklat kehijauan. Akarnya tunggang dan berwarna putih kotor.
Daunnya tunggal dan tumbuh berseling-seling pada tangkai seolah seperti daun majemuk. Bentuk helaian daun lonjong sampai bundar, terkadang lanset. Permukaan atas daun berwarna hijau gelap. Panjangnya 2,5 cm dan lebar 1,25 cm. Tangkai daun pendek, yaitu sekitar 2-4 mm.
Bunga tunggal atau berkelompok tiga dan keluar dari ketiak daun atau diantara daun yang satu dengan daun yang lainnya. Bunga sempurna memiliki helaian bundar telur, sungsang, atau bundar. Bunga berwarna merah atau merah berbintik-bintik kuning. Diameter bung jantan sekitar 6-11 mm. Tanaman katuk dapat berbunga sepanjang tahun.
Bunga bertangkai dengan panjang tangkai 1,25 cm. Buah berbentuk buni, bulat, dan beruang tiga. Diameternya sekitar 1,5 mm. Buah berwarna hiaju keputih-putihan. Biji berbentuk bulat. Tiap buah berisi tiga biji, keras, dan putih.
b. Kandungan bahan aktif
Daun mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.
c. Bagian yang diguanakan
Daun dan buah katuk.
d. Cara penyajian dan rekomendasi pemakaian
1. Untuk lalap atau sayur
a) Daun muda segar secukupnya dimakan sebagai lalap mentah atau dimasak sebagai sayur bening.
b) Daun muda segar dimasak sebagai sayur dengan campuran seperti jagung iris.
c) Buah direbus terlebih dahulu, kemudian dijadikan lalap.
2. Untuk memperbanyak ASI
Ambil 300 g daun segar, lalu rebus dengan 1,5 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, air rebusan disaring, lalu diminum sekaligus.
0 komentar:
Posting Komentar