PEGAGAN

Kamis, 21 Oktober 2010

Nama ilmiah           :    Centella asitica L. Urban
Famili                     :    Apiaceae
Nama daerah          :    Antanan gede (Sunda); pegaga, kaki kuda, daun pengaga, pegago (Sumatera); antana, cowet gompeng, gagan-gagan, penigowang, calingan rambat, kos tekosan (Jawa); bebele, paiduh (Nusa Tenggara); tungke-tungke, wisu-wisu, kisu-kisu (Sulawesi); papaiduh (Bali); dogauke (Papua).
Nama asing            :    Ji xue cao (Cina), indian pennywort (Inggris).

a.       Deskripsi tanaman
Pegagan termasuk tanamn liar yang tumbuh menjalar di atas tanah, terutama tempat yang agak lembab, tetapi cukup terkena sinar matahari. Tanaman ini banyak terdapat di pematang sawah dan di tegalan. Perbanyakan tanaman dengan setek.
Cabangnya banyak dan membentuk tumbuhan baru hingga menjadi rumpun yang menutupi tanah. Daunnya bundar, berbentuk seperti ginjal, dan tepinya bergerigi.
Bunga berwarna putih atau merah muda. Tersusun dalam karangan berupa payung yang tumbuh diketiak daun. Buah kecil-kecil berupa buah buni yang berbentuk lonjong. Baunya agak wangi dan rasanya pahit.

b.       Kandungan bahan aktif
Pegagan mengandung berbagai macam senyawa antara lain zat tamak (tanin), velarin (campuran dasar dengan minyak terbang), glikosida triterpenoid (asiatikosida), dan senyawa antilepra. Selain itu, juga mengandung senyawa alkoloid hidrokotilin, senyawa-senyawa steroid, minyak asiri, gula pereduksi, serta mineral seperti kalsium, natrium, magnesium, kalsium, dan besi.

c.        Bagian yang digunakan
Daun, biji, akar, dan batang pegagan.

d.       Cara penyajian dan rekomendasi pemakaian
1.      Untuk lalap atau sayur
a)      Pegagan dicuci bersih, ditiriskan, lalu dimakan mentah sebagai lalap. Lebih enak jika dimakan bersama sambal. Rekomendasi konsumsi sekitar 50-70 g sekali makan sebanyak dua kali sehari.
b)      Pegagan dikukus atau direbus, lalu dimakan sebagai lalap. Lebih enak jika dimakan bersama sambal. Rekomendasi konsumsi sekitar 50-70 g sekali makan sebanyak dua kali sehari.
c)      Pegagan dimakan mentah sebagai bahan campuran rujak. Caranya cuci bersih pegagan mentah sebanyak 100-200 g, lalu makan dengan sambal terasi. Sambal terasi terbuat dari cabai rawit merah/keriting, garam, cuka makan, terasi yang sudah dimasak, dan sedikit gula.
d)     Pegagan sebanyak 100-200 g dimasak (dikukus) sebagai bahan campuran urap.
e)      Pegagan sebanyak 100-200g dimakan mentah sebagai bahan campuran dalam asinan.
f)       Pegagan sebanyak 100-200 g ditumbuk, lalu diseduh dengan air panas. Diminum dua kali sehari.
2.      Untuk obat bisul
Rebus 30-60 g pegagan segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas. 

0 komentar: