KACANG PANJANG

Selasa, 24 Agustus 2010

Nama ilmiah           :  Vigna sinensis
Famili                     :  Leguminoceae
Nama daerah          :  kacang panjang (Sunda)
Nama asing            :  Cowpea, longbean, climbing bean, snake bean, yard-longbean, southern pea (inggris).

  1. Deskripsi tanaman
Kacang panjang merupakan tanaman semusim berbentuk perdu dan merambat. Menurut sifat pertumbuhannya, dikenal dua golongan kacang panjang yaitu kacang lanjaran dan kacang bukan lanjaran.
1.      Kacang lanjaran
Kacang ini memerlukan tempat merambat karena pertumbuhannya merambat dan memanjang. Alat untuk merambat biasa disebut lanjaran atau turus. Jenis-jenis kacang lanjaran adalah sebagai berikut.

a)      Kacang lanjaran biasa
Jenis ini berkulit hijau muda dan tumbuh merambat. Buahnya panjang, dapat mencapai 40 cm. Warna kulit hijau sewaktu muda dan menjadi putih setelah cukup tua.

b)      Kacang usus
Kacang usus disebut juga kacang peujit atau kacang gajih (Sunda). Kacang ini tumbuh merambat. Buahnya panjang sekali, dapat mencapai 80 cm. Warna buah muda hijau keputih-putihan dan setelah tua menjadi putih kekuning-kuningan.

c)      Kacang belut
Batangnya merambat. Buahnya panjang, tetapi tidak sepanjang usus. Perbedaan menyolok dibanding jenis lainnya yaitu pada warna kulit buah. Warna buah hijau muda keputihan, tetapi setelah tua putih berkerut-kerut. Bentuknya agak gemuk dan agak kenyal atau liat.

2.      Kacang panjang bukan lantaran
Kacang panjang golongan ini tidak memerlukan lanjaran. Tumbuhnya tidak terlalu memanjang seperti kacang lanjaran. Sejak tumbuh sudah membentuk cabang sehingga sepintas tampak seperti tanaman perdu, tetapi lebih kecil. Jenis kacang dari golongan seperti ini seperti kacang tunggak (Vigna unguigulata). Atau kacang tolo/kacang dadap, kacang harapan, dan kacang uci (Vigna umbellate).
Daun kacang panjang bersusun tiga-tiga helai. Batangnya panjang, liat, dan berbulu sedikit. Buah berbentuk bulat panjang dan ramping. Panjangnya antara 10-80 cm. Buah muda berwarna hijau keputih-putihan. Setelah tua, buah berwarna putih kekuningan dan mengering. Buah muda mudah dipatahakan dan jika agak tua liat.

  1. Kandungan bahan aktif
Daunnya mengandung saponin dan polifenol. Daun dan buah mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamn A, vitamin B1, dan B2, vitamin C, kalsium, fosfor, besi, belerang, magnesium, mangan, dan niasin.

  1. Bagian yang digunakan
Buah dan daun yang masih muda.

  1. Cara penyajian dan rekomendasi pemakaian
1.      Untuk lalap atau sayur
a)      Setelah dicuci, buah muda dapat langsung dimakan sebagai lalap mentah. Untuk buah yang sudah agak tua perlu dikukus atau direbus terlebih dahulu. Lebih enak jika dimakan bersama sambel. Rekomendasi pemakaian 50-75 g kacang panjang sekali makan.
b)      Kacang panjang sebanyak 200-250 g diberi bumbu pencok berupa campuran garam, cabai rawit/cabai, kencur, gula, dan sedikit terasi yang sudah dimasak (sesuai selera).
c)      Buah tua sebanyak 200 g dapat digunakan sebagai campuran masukan sayur khas sunda seperti sayur lodeh dan sayur asem, tumis, gado-gado (lotek), dan karedok.
d)     Daun muda dapat dimakan langsung sebagai lalap mentah bersama sambal kelapa yang diberi sedikit jahe. Dosis konsumsi 50 g sekali makan sebanyak dua kali sehari.
e)      Daun muda sebanyak 100-200 g direbus atau dikukus terlebih dahulu, lalu dimakan sebagai lalap.
f)       Daun muda sebanyak 100-200 g dapat digunakan sebagai bahan campuran pecel (gado-gado), ditumis, dibuat urap, atau sayur santan.

2.      Untuk obat
a)      Peluruh air seni
Cuci bersih sekitar 50 g daun kacang panjang segar. Selanjutnya, rebus dengan dua gelas air selama 30 menit. Dinginkan air rebusan tersebut, lalu saring. Hasil saringan diminum dua kali sehari (pagi dan sore) masing-masing satu gelas.
b)      Untuk memperbanyak ASI
Ambil 300 g daun segar, lalu rebus dengan 1,5 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum sekaligus.

0 komentar: