BELUNTAS

Selasa, 13 Juli 2010

Nama ilmiah    :  Pluchea indica (L.) Less.
Famili              :  Asteraceae
Nama daerah : Baluntas (Sunda), beluntas, luntas (Jawa), baluntas (Madura), lamutasa  (Makasar), balontas (manado/minahasa), lenabou (Timor).
Nama asing     :  Marsh heabane (inggris) dan luan yi (Cina).

a.        Deskripsi tanaman
Beluntas termasuk tanaman semak, tumbuhan tegak, tingginya dapat mencapai 2 m atau lebih. Percabangan banyak, rusuknya halus, dan berbulu lembut. Tanaman beluntas berbunga sepanjang tahun.
Daun bertangkai pendek atau daun duduk, letaknya berseling, bentuk bundar seperti telur sungsang, dan pangkal memita. Ujung daun bundar, tepi berigi sampai bergigi. Daun berwarna hijau terang dan berkelenjar. Panjang daun 2,5-9 cm dan lebar 1-5,5 cm. Bila daun diremas berbau harum.
Bunga beluntas majemuk dan berbentuk malai rata. Bunga keluar dari ujung cabang dan ketiak daun. Cabang bunga sangat banyak sehingga membentuk rempuyang cukup besar antara 2,5-12,5 cm. Bunga berbentuk bongol, bergagang atau duduk. Bentuknya seperti silinder sempit dengan panjang 5-6 cm. Panjang daun pembalut 4 mm. Daun pelindung bunga tersusun 6-7 helai. Daun pelindung yang terletak di dalam berbentuk sudip (lanset) dan di luar berbentuk bundar telur. Daun pelindung berbulu lembut, berwarna ungu, dan pangkalnya ungu muda. Kepala sari menjulur dan berwarna ungu. Tangkai putik pada bunga betina lebih panjang.
Buah beluntas longkah berbentuk seperti gasing, warnanya cokelat dengan sudut-sudut putih, dan lokos (gundul atau licin). Panjang buah 1 mm.

b.        Kandungan bahan aktif
Tanaman beluntas mengundang alkaloid, flavonoid, tanin, minyak asiri, asam klorogenik, natrium, kalium, alumunium, kalsium, magnesium, dan fosfor.

c.         Bagian yang digunakan
Daun yang masih muda.

d.        Cara penyajian dan rekomendasi pemakaian
1.         Untuk lalap atau sayur
a)         Daun beluntas muda dan segar dicuci bersih, lalu dimakan sebagai lalap mentah secukupnya. Agar rasanya lebih enak, dapat dimakan dengan sambal atau oncom yang telah dikukus.
b)        Daun beluntas segar dicuci, dikukus, kemudian dimakan sebagai lalap.
c)         Daun beluntas dimasak sebagai urap.
d)        Daun beluntas dibuat jus. Caranya, daun segar sebanyak 100 g dilumatkan atau diblender, lalu disaring atau diambil sarinya. Beri sedikit garam, lalu minum.
e)         Daun beluntas sekitar 200-250 g dibuat sayur sesuai selera.

2.    Untuk obat
a)         Penurun panas (demam) dan bau badan/bau mulut ambil sekitar 100 g daun beluntas muda dan segar, cuci, lalu kukus hingga matang (selama 15 menit). Makan dua kali sehari (pagi dan sore) masing-masing 50 g.
b)        Demam
Seduh 15 helai daun beluntas dengan segelas air panas, lalu saring setelah agak dingin. Minum sekaligus satu kali sehari.
c)         Pegal linu
Seduh beberapa helai daun beluntas dengan segelas air panas, lalu minum dua hari sekali.
d)        Sakit perut dan nyeri haid
Cuci bersih 20 helai daun beluntas, lalu remas-remas sampai hancur. Seduh dengan segelas air panas sambil diberi sedikit asam dan garam, lalu saring. Minum saat masih hangat dua kali sehari.
e)         Gangguan pencernaan pada anak
Cuci bersih 8 helai daun beluntas, lalu campur dengan nasi yang akan ditim.

0 komentar: